Karya : Kristiawan R
"Allahu Akbar Allahu Akbar"
Suara Adzan Shubuh terdengar sangat merdu,Dicky terbangun dari tidurnya dan bergegas
untuk ke kamar mandi karena dia merasa telat untuk pergi ke masjid. Dicky adalah murid kelas
2 SMA di Sekolah Nusa Bangsa dia termasuk siswa pintar di sekolahnya.
"Dicky..Dicky cepat nak sarapanmu sudah siap" Kata Ibu Dicky
"Iya ibu tunggu sebentar aku belum shalat shubuh" Kata Dicky yang sambil memakai
ikat pinggangnya
Sesudah sholat Dicky lalu mengambil piring yang berisi sepotong tempe dan
nasi,Keluarga Dicky memang harus lebih berhemat setelah meninggalnya mendiang Bapak Dicky
tiga tahun lalu akibat kecelakaan lalu lintas.Keuangan keluarga Dicky sekarang bertumpu pada
usaha ibunya yaitu membuat kerajinan dari bambu,walaupun tidak berpenghasilan besar tetapi
itu cukup untuk menopang kebutuhan hidup mereka. Selesai makan Dicky menghampiri ibunya
untuk berpamitan
"Dicky tunggu ini uang jajanmu' Kata Ibu Dicky sambil mengeluarkan 2 lembar uang
10rb-an
"terima kasih bu,aku pergi dulu"
Saat Dicky sudah keluar dari rumah dan berjalan menuju sekolahnya ternyata tidak
jauh dari rumah Dicky ada seorang perempuan cantik,bermuka ramah,dan berkerudung yang sedang
menunggu Dicky. Dia adalah Bella,Bella adalah teman Dicky sedari kecil dan sekarang mereka
satu kelas di SMA Nusa Bangsa mereka selalu pergi dan pulang sekolah bersama.Sesampainya di
kelas mereka dikagetkan oleh berita bahwa ada murid baru dikelasnya. Dia seorang perempuan
berdarah campuran Indonesia-Jerman namanya Cella,perempuan kaya raya,tinggi,cantik,berambut
pirang, beragama kristen katolik.Saat pelajaran pertama di mulai dia dipersilahkan untuk
mengenalkan diri kepada teman temannya,sesudah memperkenalkan diri dia dipersilahkan duduk
oleh guru.Kebetulan kursi yang kosong hanya kursi yang ada disebelah dicky jadi Cella duduk
bersama Dicky dikelas.
Setelah berhari-hari mereka menjadi akrab dan seperti melebihi pasangan sahabat.
Hari ini jam terakhir pun selesai,Bella menghampiri Dicky yang sedang tengah asyik bercanda
bersama Cella.
"Iky,kamu mau pulang bersamaku tidak?"
"Apa?pulang denganmu?hey yang benar saja taksudi aku jika harus pulang dengan orang
sepertimu"
Bella hanya tersenyum dan pergi meninggalkan kelas,sebenarnya Bella benar-benar
sakit hati dengan perkataan yang dikatakan oleh sahabat sedari kecilnya itu dia hanya
meminta kepada TUHAN agar dia disadarkan dan kembali menjadi Dicky yang baik dan menghargai
semua orang.Sikap Dicky kepada Bella tambah hari tambah cuek,acuh seperti orang yang tidak
kenal terkadang Dicky sering membentak Bella,tetapi Bella tidak ada rasa sedikit pun untuk
membalas dendam dia hanya tetap berdo'a agar sahabatnya kembali seperti semula.Suatu hari di
hari Sabtu,Ibu Dicky mendekati Dicky yang sedang tengah asyik makan
"Ki,Hari ini kamu antar ibu ya mengantar kerajinan"
"Tidak bisa ibu aku ada latihan"
"Tidak bisa izinkah?? sehari saja"
"Aku bilang tidak bisa ya tidak bisa" kata Dicky dengan nada membentak
Ibu Dicky hanya terdiam melihat sikap Dicky yang mulai berubah.Dicky yang hilang
nafsu makannya langsung pergi kesekolah tanpa berpamitan.Dia tidak pergi bersama Bella
karena dia sudah mempunyai janji dengan Cella.Ternyata benar,tidak jauh dari rumah Dicky ada
perempuan menunggu Dicky dengan menggunakan motor Satria F dan membawa helm yang tidak
terpakai.Ternyata mereka tidak pergi menuju sekolah,mereka pergi ke mall untuk menonton atas
ajakan Cella dan Dicky pun menurutinya. Saat di Mall mereka berjalan layaknya sepasang
kekasih tidak ada hal yang menandakan bahwa mereka hanya sebatas teman saja.Sesudah selesai
menonton Dicky mengajak Cella untuk pulang karena takut jika saat perjalanan pulang nanti
terjadi hujan.Ternyata saat Dicky dan Cella pulang menuju rumah hujan turun sangat
deras,mereka kehujanan dan Dicky yang menyetir tidak bisa melihat jauh kedepan tetapi Dicky
tetap tidak menurunkan kecepatan motor itu walaupun jalan dan tiba-tiba "Duarrrrr!" Dicky
menabrak seorang ibu-ibu yang sedang menyebrang,karena takut disalahkan jadi dia langsung
pergi dan tak menghiraukan si ibu yang tadi dia tabrak.Hari sudah semakin malam dan hujan
pun semakin deras,akhirnya Dicky meminta izin untuk menginap di rumah Cella untuk semalam
saja dan untungnya keluarga Cella memiliki banyak kamar kosong.
Paginya,karena hari minggu Dicky tidak pergi kesekolah tetapi dia bangun pagi" untuk
pulang kerumahnya sendiri dan akhirnya dia berpamitan dan berterima kasih kepada orang tua
Cella.Sesampainya didepan rumah dia dikagetkan oleh banyak kerumunan orang dan bendera
kuning yang ada di depan rumahnya,tanpa berfikir sedikit pun Dicky langsung lari kedalam
rumahnya dan ternyata ada seseorang yang ditutupi oleh kain batik dan sudah dipakaikan kain
kafan dan itu adalah Ibu Dicky.Dicky menangis dan hanya bisa memeluki ibunya yang sudah tak
bisa berbicara lagi padanya,ternyata disebelah mayat ibunya itu ada surat bertuliskan
"Sepucuk Surat Untuk Anakku:Dicky" Sambil menangis dia membuka surat itu dan isi suratnya
itu adalah
" Untuk orang yang terkasih tersayang tercinta anakku Dicky.
Ki,mengapa kau tidak pulang kerumah? dan mengapa kau berbohong pada ibu,sayang? Ibu
sangat khawatir padamu dan mengapa akhir akhir ini sifatmu berubah? Ibu minta tolong maafkan
semua kesalahan Ibu padamu ,Ibu selalu memaafkanmu meski ibu mati oleh tanganmu
sendiri.Ya,yang kau tabrak pada malam itu adalah ibu sayang percuma kau menyesalinya untuk
sekarang,ibu tetap tidak bisa bangun untuk menghapus air matamu itu,ibu sudah
memaafkanmu.Sekarang ibu hanya minta agar kau menjauhi Cella dalam kehidupanmu,ibu tak mau
hidupmu semakin rusak karenanya,ibu tau semua hal tentangmu karena akhir" ini Bella sering
bercerita pada ibu karena sikapmu yang berubah. Menurut Ibu Bella adalah orang yang tepat
untukmu karena semua kriteria wanita sholehah itu ada padanya,ibu hanya berpesan agar kau
menjadi pemimpin yang adil kelak nanti dan terutama menjadi anak yang shaleh agar kau bisa
mendo'akan ibumu ini agar dijauhi dari api neraka.OK sayang waktuku di dunia ini sudah
habis,kau pasti bisa menjalani hidup ini dengan tegar tanpa ada ibu disisimu.
salam peluk dan cium
Ibu "
Itulah sepucuk surat terakhir dari ibu untuknya,untuk terakhir kali dia mencium dan
memeluk mayat ibunya itu
"Selamat tinggal ibu semoga amal ibadahmu diterima disisiNya dan aku akan melakukan
apa yang ibu pesankan padamu" kata Dicky dalam hati sambil menutup kembali mayat ibunya
dengan kain batik.Akhirnya Dicky tinggal seorang diri dan meneruskan usaha ibunya dan
berusaha menajalankan isi sepucuk surat un
|
This entry was posted on 01.27 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.
0 komentar: